Mendadak Beken

 
 Jaman kuliah dulu, saya tidak betah ngekos. Meskipun jarak rumah ke kampus cukup menyita waktu, tenaga dan menguras emosi. Waktu tempuh dari rumah sampai gerbang kampus biasanya satu setengah jam bila jalanan lancar. Bila kondisi jalanan padat merayap, maka waktu tempuh bisa mencapai tiga jam. Kemacetan bisa dimulai di tujuh menit pertama, saat melewati Pasar Sepatan. Pasar tradisional yang cukup besar di daerah saya. Kemacetan kedua hampir setiap hari terjadi di lampu merah Cadas. Perempatan Cadas itu meski sudah dipasang lampu merah tapi tetap saja di pertengahannya penuh sesak mobil dan motor yang beradu ingin cepat lewat. Kesadaran berlalu lintas yang masih minim, membuat semua pengguna jalan ingin menguasai jalanan, lampu merah pun hanya jadi pajangan. Titik-titik kemacetan ada di jalan bendungan Pasar Baru, Kebon Nanas, Serpong, terus sampai Ciater di BSD sana. Belum lagi Pasar Ciputat sampai depan UIN Syarif Hidayatullah.
   Melihat kondisi jalanan yang sangat menguras waktu, tenaga dan emosi (sebab harus berebut jalan dengan yang lain). Orang tua kompak sekali menyuruh saya ngekos. Saya pun jadi anak kos meski hanya sampai semester tiga. Semester empat kuliah pulang pergi. Ngekos lagi di semester lima. Dan pulang pergi lagi dari semester enam sampai delapan. Saat-saat pulang pergi itu lah ada kejadian di mana saya jadi mendadak beken. Agak menggelikan memang. Tapi sungguh, karena peristiwa menggelikan itu saya benar-benar beken, di mata tukang ojek yang mangkal di bawah fly over pasar Ciputat.
Bermula ketika helm Hello Kitty saya rusak dan saya memakai helm polos hitam bawaan dari motor Honda.    Saya tertarik ketika melihat helm-helm polos itu (yang banyak juga dipakai orang-orang kampus) ditempel stiker-stiker keren. Saya pun memasang stiker di helm saya. Stiker yang cukup orisinal, bukan stiker bertuliskan zombie seperti yang dijual di pasaran. Hehe. Saya memasang stiker bertuliskan nama saya dan menempelnya di kiri dan kanan. Saya pede saja. Sampai suatu hari, saat melewati putaran di bawah fly over Ciputat, ada tukang ojek yang memanggil saya: Tari, Tari! Awalnya satu orang, lalu beberapa orang, lalu karena saya tidak menoleh, semuanya jadi memanggil saya dan saya clingak-clinguk.

   Weh, dari mana tukang ojek itu tahu nama saya? OMG! Dari helm yang saya pakai! Saya pun geli sendiri. Rupanya bukan pasang video di youtube saja yang bisa membuat orang mendadak beken. Pasang nama di helm pun bisa loh! Hehe.  

0 komentar:

Post a Comment