Marshall McLuhan lahir pada 21 Juli
1911 di Kanada. Beliau adalah seorang filsuf, guru besar, dan teoritisi
komunikasi. Beliau dikenal karena pendapatnya tentang "the medium is the message" dan "global village". Menurut pandangan McLuhan, the medium is the message berarti media lebih penting dari isi
pesan. Kehadiran televisi, ponsel, radio, internet dan sebagainya sudah menjadi
sesuatu yang penting tanpa bergantung pada isinya. Dengan semakin pesatnya
perkembangan teknologi komunikasi, manusia semakin didominasi oleh teknologi.
Akhirnya manusia bukan lagi sebagai pengatur teknologi namun juga diatur oleh
teknologi. Hal tersebut yang menjadi dasar teori yang dikemukakan oleh McLuhan
yang dikenal dengan teori determinisme. Pada tahun 1962 Marshall McLuhan dalam
tulisannya The Guttenberg Galaxy : The
Making of Typographic Man menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada
berbagai cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri
(Nurudin, 2007). Teknologi memengaruhi cara berpikir dan berperilaku
masyarakat. Sehingga cepat atau lambat, teknologi akan mengatur segala aspek
kehidupan masyarakat termasuk mengatur pergerakan masyarakat untuk menciptakan
atau mendayagunakan teknologi-teknologi yang lebih maju. Teknologi sebagai
hasil cipta manusia, digunakan oleh manusia, dan diperuntukkan bagi manusia,
akhirnya akan mengubah pola-pola kehidupan manusia itu sendiri.
McLuhan membagi fase perkembangan peradaban
manusia ke dalam empat era. Menurutnya fase tersebut adalah hasil transformasi
yang disebabkan oleh perkembangan teknologi. Empat era itu adalah : era suku (a tribal age), era literal (literate age), era cetak (a print age), dan era elektronik (electronic age). A tribal age adalah era dimana manusia hanya mengandalkan indera
pendengaran untuk berkomunikasi. Masyarakatnya belum mengenal tulisan. Era ini
digeser oleh era literal, dimana ditemukannya alphabet dan komunikasi
masyarakatnya berubah. Manusia pada era ini lebih menekankan komunikasinya
melalui tulisan. A print age adalah
era ditemukannya mesin cetak. Hal ini membuat tulisan-tulisan beredar dan
manusia semakin bebas berkomunikasi. Era elektronik ditandai dengan
ditemukannya teknologi-teknologi komunikasi yang membuat manusia dapat
berkomunikasi, bertukar informasi, secara cepat, mudah, dan murah.
Perkembangan teknologi komunikasi
membuat masyarakat dunia dapat berinteraksi atau bertukar informasi tanpa harus
bertatap muka. Seolah batas wilayah Negara menjadi kabur. Masyarakat tidak
hanya menjadi bagian dari komunitas wilayahnya, namun juga menjadi komunitas
dunia. Hal tersebut yang kita kenal dengan global
village.
Determinisme juga memiliki keyakinan
bahwa teknologi sebagai the agen of change
harus ditransfer kepada masyarakat khususnya ke negara-negara tertinggal
yang dikenal dengan sebutan Negara dunia ketiga. Karena di Barat, teknologi
menjadi alat untuk memajukan masyarakatnya. Itulah alasan yang diusung oleh
Barat untuk mentransfer teknologi ke masyarakat dunia ketiga. Namun sayangnnya,
masyarakat dunia ketiga tidak memiliki sikap kritis terhadap
teknologi-teknologi yang dijejalkan oleh Barat, dengan anggapan bahwa segala
teknologi itu dapat mengantar mereka pada ke-modernan. Hal ini mengakibatkan
masyarakat di dunia ketiga menjadi ketergantungan terhadap teknologi Barat, tanpa
berusaha belajar untuk bisa membuat teknologi yang sama atau lebih canggih.
Determinisme seolah mengabaikan fakta
bahwa teknologi selalu berada dalam konteks sosial, politik, dan kultural.
Mereka menganggap bahwa teknologi Barat adalah teknologi yang sudah sangat
sempurna serta teruji kualitasnnya. Namun dalam konteks sosial, teknologi juga
harus sesuai dengan kondisi sosiologis masyarakatnya. Selain itu, teknologi
juga dapat menjadi media yang efektif untuk melakukan hegemoni ideologi dan
kepentingan tertentu.
Kalah terus?
ReplyDeleteKebanyakan deposit dari pada WD?
Hoki selalu hilang?
Kartu yang dibagikan selalu jelek?
Kalau begitu berahlilah ke ROYALQQ.POKER
Main dan Buktikan sendiri...
ROYALQQ tidak memberikan JANJI tapi BUKTI!