Oleh : Anna Lestari Anwari

Ya Allah ini bukan mimpi kaan?...

Hanya kalimat itu yang berseliweran di pikiran saya selama perjalanan pulang, 5/6/12 lalu. Hari sudah gelap seolah menyatu dengan hati saya yang sebenarnya juga gelap, bahkan hanya untuk sekedar menjawab pertanyaan ‘apakah ini mimpi?’. Ah, saya tidak tahu! Saya harap ini bukan mimpi. Sekalipun ini mimpi, saya tak ingin terbangun. Sungguh!  

Sejak pagi, saat kampus masih sepi, saya sudah nongkrong di lantai tiga di depan ruang dosen pembimbing saya. Hari itu, pukul 14.00 saya dijadwalkan mengikuti ujian skripsi yang baru saya ketahui sehari sebelumnya. Jujur, kesiapan saya menghadapi ujian hanya sekitar tujuh puluh persen saja. Jadwal sidang yang terlalu mendadak membuat saya sedikit syok. Padahal banyak hal yang belum saya persiapkan. Ketika azan zuhur berkumandang, saya baru sempat membuka dan mengulang lagi membaca lembaran demi lembaran skripsi itu. Proses mengulang bacaan itu pun jadi kurang fokus. Kadang pikiran saya melayang ke meja sidang di mana saya akan dihakimi! Saya bayangkan diri saya yang duduk di depan dosen-dosen penguji, dihujani pertanyaan-pertanyaan tajam, dan diliputi perasaan gugup. Ah, lalu sayasegera sadar bahwa saya harus fokus. Saya harus kalem.

Haaap! Pukul 14.00. Saya dipanggil ke ruang sidang. Haaaa saat itu saya ingin teriak bahkan ingin kabur atau loncat saja dari lantai 7. Tapi, lagi-lagi pikiran waras mengajak saya untuk masuk dan duduk di ruang sidang dengan tenang. Apapun yang terjadi, saya pasrah saja. Hehe. Seperti dugaan saya sebelumnya, saya dihujani pertanyaan-pertanyaan yang membuat saya gugup. Kadang otak saya blank tiba-tiba. Hiks. Tapi rupanya, sidang selesai! Yaa, seperti hilang begitu saja. TRING!

Hati saya kembali bedebar ketika ketua sidang akan membacakan hasil ujian. Saya ingat Mama Papa dan keluarga saya. Saya tahu betapa sedih dan kecewanya mereka jika saya tidak lulus. Dan impian saya untuk segera enyah dari bangku perkuliahan pun akan pupus jika pada sidang itu saya gagal. Tak henti-hentinya doa mengalir. Saya gugup. Saya cemas. Saya merasa tidak karuan.

“Saudari Anna Lestari, sudah siap mendengar keputusannya?”

“Siap, Pak.”

“Siap lulus atau siap tidak lulus?”

“Dua-duanya, Pak. Kalo lulus ya Alhamdulillah.”

“Kalo tidak lulus?”

“Kalo nggak lulus yaa palingan saya nangis.”

Sejenak tawa pecah di ruangan itu. Lalu, saya berdebar lagi. Ketua sidang mulai membuka mulutnya dengan kalimat yang terdengar berat bagi saya.

“Kamu TIDAK LULUS! Tapi tidak lulusnya dicoret. Jadi Anda LULUS dengan IPK cumlaude! Selamat yaa Anna!”

Alhamdulillah. Puji syukur atas nikmat yang tak terhingga itu.

Hiikss.. Saya ingin sekali menangis. Ingin segera tiba di rumah dan memeluk Mama Papa. Saya bahagia. Tapi saya sulit tertawa. Pertama kalinya saya merasakan bahagia yang tak terkira serta sulit dilukiskan. Sungguh. Sangat sulit dilukiskan.

Lalu saya dihujam ketidaksabaran untuk segera mengabarkan hal ini pada orang tua, keluarga, serta sahabat-sahabat saya. Dan sepanjang perjalan pulang itu -dari Ciputat sampai Tangerang- hanya satu kalimat yang melayang-layang di atas pikiran saya. Ya Allah ini bukan mimpi kaan?
                                                                                     Tangerang, 6 Juni 2012     16:11


*Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas doa dan dukungan luar biasa yang kalian kirimkan buatku.

Special thanks to :

  • Orang tua, ibunda Neneng Awaliyah dan ayahanda Anwar Sanusi. Tari sayang banget sama Mama Papa.
  • Abang dan tetehku Bang Joe dan Teh Yayah. Makasih atas inspirasi dan ilmunya. Kalian memberiku banyak pelajaran.
  • Sahabat-sahabat KPI E Multitalenta 2008. Waah banyak niih kalo disebutin. Tapi, aku coba sebutin sesuai abjad yaa.. (Semoga nggak ada yang kelewat) Akmal, Ania, Asiyah, Azhima, Azizah, Bili, Dayat, Deniz, Farha, Fiani, Gilang, Iqbal, Jalal, Lutfi, Nadia, Nia, Rangga, Renita, Rini, Rizka, Rizky, Rury, Sandy, Taufan, Wahyu. Trims udah jadi temen seperjuangan selama kuliah, semoga masih ada waktu buat ngumpul yaa. Kangen kalian semua! SMANGAT!
  • Akang-akang dan teteh-teteh di Daarul Istiqomah. Kang Dahlan, Kang Hasan, Kang Rizal, Kang Surya, Cecep, Alvin, Ade Istiqorie, Rohman, Fandi, Jamal, Teh Euis, Teh Ipit, Kokom, Novi, dkk. Makasih yaa udah mau direpotin dalam tugas akhirku. Pokoknya nanti main ke Tangerang yaa. Oya, titip Kang Juhandi! Hehe.
  • Sahabat-sahabat masa sekolah dan sahabat sepermainan yang selalu baik hati hingga kini. Putri, Meli, Ikah,Mrs. Aen, Tata, Ade, Mita, Nana, Adi, Ratna, Jeni, Andri.Always keep in touch yaa!
  • Sahabat-sahabat di Kazukabe (genk super aneh). Dasuki, Baity, Try, Aziz, Ade. Makasih yaa atas keanehan yang kalian tularkan kepada diriku. Huhu.
  • Sahabat-sahabat calon penulis heiibat di komunitas baca Rumah Dunia. Kakek Dasuki, Kak Poetry Karatan, Kak Cimut, Fiya, Mas Wayang, Bang Jack, Irna, Liya, Dimar, Fatimah Wara Wiri, Azo, Kak Salam, Syahid, Jefri, Ferdi dan semua peserta KMRD 19. Makasiiih banget, kalian selalu ngomporin aku untuk nulis! Hee.
  • Dan semua yang selalu memberi dukungan penuh bagi perjalanan hidupku yang tidak bisa kusebutkan satu persatu (mohon maaf). Doa kalian sangat berharga. Hikss..

Wish we luck!

Baca, baca, baca!
Nulis, nulis, nulis!
Like ·  · 

0 komentar:

Post a Comment